top of page
  • Writer's pictureFKK Sibolga-Tapteng

KELAPA LANGKA DI PANTAI SOR-GA

​02 Juni 2021


Perjalanan ke Sor-Ga alias Sosor Gadong di Kabupaten Tapanuli Tengah (antara Pantai Binasi Sorkam dengan kota bersejarah Barus) ditempuh hanya satu jam setengah dari Kota Sibolga. Pemandangan alam yang sangat indah selama perjalanan memanjakan mata, termasuk angin pantai dingin sepoi-sepoi benar-benar menciptakan suasana santai yang sangat menyenangkan. Jalur akses di sepanjang pantai dihiasi pohon kelapa, semak-semak, dan pohon bakau. Sesekali melewati perdesaan dengan hamparan sawah yang luas dan tarian burung bangau yang mencari makanannya di sawah tersebut.

Pantai Binasi Sorkam yang sangat diminati wisatawan Sibolga Tapteng saat ini dilewati. Langit yang cerah melukiskan warna hijau dari pepohonan, semak, dan rumput, coklat cerah hingga putih ditampilkan oleh pasir pantai yang bersih memanjang, tosca dari laut yang indah jernih tanpa batas, dan biru langit yang ramah melindungi apa yang di bawahnya. Bagi yang sering ke kawasan wisata ini, pastilah sangat paham maksud dari gambaran ini, dan sepertinya hanya perjalanan wisata yang sama seperti dilakukan sebelumnya. Bagi yang belum pernah ke kawasan ini, ayo mari kunjungilah salah satu kawasan cantik di Pantai Barat Sumatera Utara ini.


Awalnya perjalanan ini terasa sama saja seperti yang pernah dilakukan sebelumnya. Memang tujuan perjalanan ini bukanlah berwisata, melainkan survei ke lokasi akan dibangunnya pesantren dan fasilitas wisata religi bernuansa pantai di Pal 7. Tentunya momen ini juga dimanfaatkan untuk menikmati keindahan alam di Pantai Sor-Ga. Berkali-kali berkunjung, tetap saja takjub dengan keindahan alam yang terbentang luas. Sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata terpadu.


"Mungkin ini jenis kelapa satu-satunya di Tapteng ini!", terang bapak pemilik warung saat menyediakan minuman kepala muda di hadapan kami. Jelas saja, kami pun heran dengan sosoknya yang hanya setengah dari ukuran kelapa muda biasa, warna kuning kecoklatan seperti kelapa tua, dan yang paling unik adalah warna merah muda pekat di kulit dalam kelapa. "Kelapa pake lipstick ini pak", sambungnya. Saat ditanya apakah kelapa ini tidak dibudi-dayakan saja, upaya ini telah dilakukan tapi tidak pernah berhasil.

Selain rasa airnya yang manis legit menyerupai susu, khasiat obat yang dikandungnya juga diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sama seperti kelapa hijau yang juga berdaging kulit merah muda. Rasa daging kelapanya pun unik, benar-benar terasa manis legit berbeda dari kelapa umumnya. Seandainya kelapa ini berhasil dibudi-dayakan, pastinya akan menjadi salah satu komoditas unggul dari Tapanuli Tengah.


Secara umum, upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan ekonomi di kawasan ini tidak hanya mengembangkan sektor pariwisata, bahkan buah kelapa yang sangat luar biasa banyak di kawasan ini juga berpotensi untuk diolah menjadi produk jadi siap konsumsi. Tingginya permintaan di pasar Asia dan Eropa merupakan peluang yang potensial. Contohnya, Provinsi Sumatera Barat yang berhasil mengekspor produk komoditas olahan kelapa ke Eropa dan Amerika pada tahun 2019 sebanyak 108,4 ton. Produk olahan kelapa tersebut berupa santan sebanyak 35,2 ton senilai Rp612,7 juta tujuan Belanda dan Inggris, kelapa parut sebanyak 37,2 ton senilai Rp827 juta ke Jerman dan Norwegia, dan air kelapa sebanyak 36 ton senilai Rp308 juta ke Inggris (https://www.merdeka.com/uang/kelapa-parut-hingga-santan-indonesia-tembus-pasar-eropa-dan-amerika.html, diakses 02 Juni 2021).


Menjelang sore, kami pun kembali ke Kota Sibolga. Banyak harapan untuk berkembangnya sektor pariwisata dan industri di Pantai Barat Sumater Utara ini, khususnya Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Potensi yang besar harus dipadu dengan kemampuan sumber daya kita untuk mengelolanya.


(ATR)

432 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page