top of page

PUTRI LOPIAN

Writer: FKK Sibolga-TaptengFKK Sibolga-Tapteng

[SINOPSIS]

Kerajaan Lopian, Tapanuli Tengah, pada dahulu kala, hiduplah seorang putri bernama Lopian, anak dari Raja Lopian yang bijaksana. Sang ayah sangat menyayanginya dan memberinya sebuah kalung emas berbentuk manusia dengan pesan agar ia selalu mengenakannya dan mengadakan upacara Mangusung Buntie setelah pernikahannya yang ke-17 tahun. Putri kecil itu tidak memahami maksudnya, tetapi ia berjanji untuk menaatinya.


Tak lama setelah itu, bencana melanda. Gempa bumi mengguncang kerajaan, disusul oleh air laut yang surut jauh. Penduduk yang penasaran justru berlarian ke pantai, tanpa menyadari bahaya yang mengancam. Sebuah ombak raksasa datang dan menyapu kerajaan, menenggelamkan segalanya. Raja dan permaisuri menghilang di samudra, dan konon berubah menjadi peri penunggu laut.

Putri Lopian yang masih kecil selamat karena berada di ruang rahasia istana. Saat ia keluar, kerajaan telah musnah dan ia sendirian. Dalam kesedihannya, hewan-hewan hutan datang menghiburnya, termasuk kura-kura raksasa yang menjadi sahabat setianya. Bertahun-tahun, Putri Lopian bertahan hidup di hutan, belajar bercocok tanam, berburu, dan bahkan menguasai seni bertarung serta membaca bintang untuk berlayar.


Suatu hari, saat menjelajah, ia bertemu dengan dua pemuda dari Kerajaan Sipan Siaporas yang ketakutan melihatnya dan menganggapnya sebagai makhluk gaib. Berita tentang wanita cantik dari hutan menyebar hingga ke istana. Raja Sipan Siaporas, yang ternyata adalah kerabat jauh Raja Lopian, mendengar hal ini dan berusaha mencari Putri Lopian. Ia mengadakan upacara Mangusung Buntie, dan saat itu, wajah Putri Lopian muncul dalam cahaya pelangi, menjadi pertanda bahwa ia harus ditemukan.


Raja dan Pangeran Badiri, putranya, mengadakan sayembara memasak untuk menarik sang putri keluar dari persembunyiannya. Putri Lopian, yang sangat mahir memasak, mengikuti sayembara dan berhasil memenangkan perlombaan. Saat ia menghadap raja, kalung emasnya menjadi bukti bahwa ia benar-benar Putri Lopian, putri yang hilang dari Kerajaan Lopian.

Pangeran Badiri jatuh hati padanya dan ingin menikahinya. Putri Lopian setuju dengan syarat bahwa setiap bulan purnama harus diadakan persembahan pulut kuning ke laut sebagai penghormatan bagi orang tuanya, serta mengadakan upacara Mangusung Buntie di tahun ke-17 pernikahan mereka. Pangeran Badiri setuju, dan mereka pun menikah dalam pesta megah selama tujuh hari tujuh malam. Mereka hidup bahagia dan dikaruniai anak-anak.


Seiring waktu, Raja Sipan Siaporas wafat, dan Pangeran Badiri naik takhta, mengganti nama kerajaan menjadi Kerajaan Badiri. Kerajaan pun makmur di bawah kepemimpinannya. Namun, menjelang peringatan ke-17 pernikahan mereka, kura-kura raksasa yang selama ini menemani Putri Lopian menghilang. Putri Lopian merasa bahwa mereka telah kembali ke asalnya, Samudra Hindia.

Pada hari upacara Mangusung Buntie, cuaca berubah drastis. Ombak besar datang, dan Putri Lopian merasa panggilan dari lautan. Ia berdiri di tepi pantai, menatap ombak dengan air mata mengalir. Saat gelombang raksasa datang, tubuhnya terseret ke dalam samudra. Raja Badiri dan putra sulung mereka berusaha menyelamatkannya, tetapi ia telah menghilang di dasar laut.


Setelah itu, laut kembali tenang. Putra-putrinya menangis kehilangan ibunda mereka, dan Raja Badiri hanya bisa merelakan kepergiannya. Sejak saat itu, legenda mengatakan bahwa wajah Putri Lopian terkadang muncul di langit senja, sebagai pertanda laut akan tenang dan ikan melimpah. Namun, tak lama setelah kemunculannya, badai besar akan datang, menjadi peringatan bagi para nelayan agar tidak melaut. Begitulah legenda Putri Lopian dikenang sepanjang masa.


---

Penyunting: Alma Tegar

Ilustrator: Grace Rachel Valencia Siahaan

Naskah cerita ini telah melalui proses Lokakarya Kesepakatan Para Tokoh Masyarakat dan Budayawan Sibolga-Tapteng pada 2023


Baca lebih lengkap dalam Buku Antologi Cerita Rakyat Pasisi Sibolga - Tapanuli Tengah

 
 
 

Comments


Logo FKK-01.png
Logo FML b-06.png
Logo Runduk Art Studio-02.png
Brand-02_edited.jpg

Official Merchandise

Logo FKK [Recovered]-06 b.png

SK Menteri Hukum dan HAM RI No:
AHU-0029695.AH.01.04. Tahun 2021

0821 1551 0233 / 0852 7724 6409

  • YouTube
  • Instagram
  • Facebook

©2024 by FKK Sibolga Tapteng

Supported by

Warung Etek Bungsu bw.png
bottom of page