top of page
Writer's pictureFKK Sibolga-Tapteng

BERAKHIR DI WAKATOBI, KEMENPAREKRAF BERSAMA FKK SIBOLGA TAPTENG MELAKUKAN KAMPANYE SADAR WISATA 5.0

13 November 2022


Peningkatan kapasitas masyarakat khususnya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di desa-desa wisata di Indonesia merupakan sebuah kebutuhan agar pengembangan desa wisata menggunakan prinsip Pariwisata Berkelanjutan. Sesuai denga strategi pemerintah saat ini, peningkatan kapasitas dilakukan di desa wisata yang ada di 6 Destinasi Super Prioritas (DSP) Nasional, yaitu KSPN Danau Toba, KSPN Borobudur - Yogyakarta - Prambanan, KSPN Labuan Bajo, KSPN Lombok-Mandalika, KSPN Bromo Tengger Semeru, dan KSPN Wakatobi. Peningkatan kapasitas ini didukung oleh Bank Dunia dalam rangka Program Pembangunan Pariwisata Terpadu dan Berkelanjutan (P3TB), dengan judul Kampanye Sadar Wisata 5.0.


Untuk melatih para Local Champion dari 65 Desa Wisata ini, dibutuhkan dukungan narasumber yang banyak, dimana FKK Sibolga Tapteng terpilih diantara 32 orang yang terpilih dari 2.300 orang pendaftar seluruh Indonesia. Setelah dilakukan ToT di Jakarta pada 19 Agustus 2022, para narasumber mulai diterjunkan ke lapangan untuk melatih 2 Desa Wisata per kelas dengan peserta 30 orang. Diharapkan 15 orang dari setiap desa wisata ini menjadi local champion yang dapat mendorong desa wisatanya lebih maju dan berkelanjutan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Kemenparekraf, Bapak Sandiaga Uno dalam pembukaannya, "Akan diterapkan strategi 3C, yakni commitment (komitmen), competence (kompetensi), dan champion (juara)".

"Akan diterapkan strategi 3C, yakni commitment (komitmen), competence (kompetensi), dan champion (juara)", Menparekraf, 2022

Peserta dari desa wiasta akan mendalami materi Paket A mengenai Pengembangan dan Inovasi Produk Wisata, serta Paket B yang bersifat tematik, meliputi materi paket wisata, homestay, kuliner, dan cendera mata. Sedangkan untuk pelatihan Paket C berupa materi kewirausahaan. FKK Sibolga Tapteng yang diwakili ketuanya, Alma Tegar R. Nasution, ST., MP.Par akan menyampaikan Paket A, dimana merupakan materi yang pertama kali akan didapatkan oleh peserta.


Tugas pertama kali didapatkan oleh FKK Sibolga Tapteng, pada tanggal 12-13 Septermber 2022 di KSPN Borobudur - Yogyakarta - Prambanan, yaitu Kampung Wisata Patehan dan Kampung Wisata Kadipaten. Kedua kampung ini merupakan kawasan penyangga dari Keraton Yogyakarta. Tantangannya adalah bagaimana bersinergi dengan Keraton Yogyakarta, melestarikan budaya, pengendalian, dan menciptakan inovasi produk wisata kawasan permukiman yang padat. KSPN ini merupakan 'destinasi' kedua setelah Bali bagi wisatawan mancanegara. Dalam kesempatan kali ini, FKK Sibolga Tapteng juga berkesempatan menyaksikan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022 dan menikmati wisata budaya dan industri kreatif yang sangat berkembang.

Tugas kedua dan ketiga, FKK Sibolga Tapteng diterjunkan di KSPN Danau Toba dengan penyelenggaraan di Berastagi pada 21-22 September 2022 dan di Samosir pada 28-29 September 2022. Saat di Berastagi, kelas diisi oleh peserta dari desa wisata di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, yaitu Desa Wisata Lumban Silintong dan Desa Wisata Siboruon. Sedangkan di Samosir, kelas diisi oleh peserta dari desa wisata di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, yaitu Desa Wisata Siallagan Pindaraya dan Desa Wisata Tuktuk Siadong. Tantangan pengembangan masing-masing desa berbeda-beda karena potensi dan kondisi eksisting. Selain pengamalan dalam mengajar, bentang alam Danau Toba dan keindahan budaya Batak menjadi kenangan yang menarik bagi FKK Sibolga Tapteng.

KSPN Wakatobi menjadi penutup dari tugas pelatihan Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang dilaksanakan pada 18-19 Oktober 2022, dengan peserta dari Desa Wisata Liya Togo (Pulau Wangi-Wangi) dan Desa Wisata Pajam (Pulau Kaledupa). Keberlanjutan alam bahari dan budaya, serta inovasi produk wisata menjadi tantangan bagi Pokdarwis desa wisata ini. Seperti di KSPN sebelumnya, FKK Sibolga Tapteng juga berkesempatan menyaksikan keindahan terumbu karang yang menjadi keunggulan KSPN Wakatobi. Laut yang tenang seperti kolam renang, cerahnya matahari pagi, warna-warni terumbu karang keras dan lunak, serta warna-warni ikan dan fauna laut lainnya menjadi kekuatan yang harus dilestarikan. Titik diving dan snorkeling ini berada di tepi pesisir yang hanya diakses dari atas dermaga.

Secara umum, pengalaman dan materi ilmu pengetahuan tentang Pariwisata Berkelanjutan dan Inovasi Produk yang telah berusaha diimplementasikan oleh FKK Sibolga Tapteng di kampung halaman sendiri semakin kaya setelah mengikuti program ini. Selain pelajaran dari modul materi yang telah dipersiapkan oleh Master Trainer dari Kemenparekraf, melatih dan berdiskusi dengan para peserta dari Desa Wisata di 3 DSP Nasional menjadi pelajaran dan pengalaman yang menarik. Termasuk berdiskusi dengan para narasumber lain yang karya dan pengalamannya luar biasa. Selanjutnya pada tahun 2023 akan dilakukan pendampingan ke desa-desa wisata tersebut untuk mengimplementasikan pelajaran yang telah disampaikan melalui Paket A, B, dan C.

Apresiasi dan terima kasih kami dari FKK Sibolga Tapteng kepada Kemenparekraf atas kesempatan yang luar biasa ini. Sebuah harapan agar program ini bermanfaat dan para local champion dari 65 Desa Wisata semakin bersemangat, komitmen, dan terpacu untuk membangun pariwisata di desanya secara berkelanjutan. Juga berharap ilmu ini dapat diterapkan di kampung halaman sendiri, dimana Sibolga Tapteng yang statusnya sebagai Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) berdasarkan RIPPARNAS 201-2025 PP 50 tahun 2011 menjadi pendukung dari KSPN Danau Toba dan KSPN Teluk Dalam.


(ATR)




49 views0 comments

Comments


bottom of page