21 Mei 2023
Terlambat mendapatkan informasi dan waktu yang cukup sempit tidak menyurutkan semangat FKK Sibolga Tapteng menyiapkan persyaratan untuk ikut serta dalam proses seleksi Indonesia Destination Leadership Program (IDLP) yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf. Persaingan secara nasional dihadapi untuk mendapatkan satu dari 30 peserta yang terpilih dalam Batch-1 kali ini. Salah satu syarat adalah peserta yang mendaftar telah berkecimpung dalam pengelolaan destinasi pariwisata selama tiga tahun, dan ini menjadi kekuatan dan meningkatkan rasa percaya diri FKK Sibolga Tapteng untuk turut berkompetisi.
Tujuan dari IDLP ini sendiri adalah untuk membantu senior dan junior management termasuk pengelola, pelaku, penggiat, juga administrator destinasi dengan tutorial dan bimbingan narasumber terbaik Indonesia, melalui capacity building, project plan pitching, leadership project plan workshop, asessment, inagurasi, mentoring, surveilans, dan evaluasi. Program ini dilatar-belakangi bahwa pentingnya peningkatan kualitas SDM untuk menciptakan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
FKK Sibolga Tapteng mendaftarkan Ketua Yayasan FKK Sibolga Tapteng, Irfan Arhamsyah Sihotang untuk berkompetisi mendapatkan kesempatan dalam program perdana yang dilaksanakan secara nasional ini. Memasukkan berkas persyaratan secara daring pada detik-detik terakhir sebelum batasnya, pengumuman pada tiga hari berikutnya sangat menggembirakan karena FKK Sibolga Tapteng terpilih menjadi salah satu dari 30 peserta Batch-1 IDLP, yang akan mengikuti bimbingan sejak Mei hingga Oktober nanti.
Selain portofolio dari calon peserta, proposal program merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan panitia seleksi. FKK Sibolga Tapteng mengirimkan proposal program dengan judul "Destination Management Organization (DMO) Sibolga". Dari sisi latar belakang, dapat dibaca beberapa tulisan dalam blog website ini tetang potensi dan permasalahan pengembangan Sibolga-Tapteng sebagai satu kesatuan destinasi pariwisata, tren negatif pertumbuhan, termasuk beberapa gagasan dan program yang telah dilakukan oleh FKK Sibolga Tapteng untuk berperan.
Maksud dari program in adalah untuk merealisasikan gagasan yang pernah dipaparkan oleh FKK Sibolga Tapteng dalam beberapa kali kesempatan acara diskusi yang menghadirkan para pemangku kepentingan di Kota Sibolga dengan topik pengembangan sektor pariwisata di Sibolga-Tapteng. Gagasan tersebut adalah menciptakan sebuah upaya terstruktur, terpadu, terprogram, terencana, dan terukur dalam mengembangkan Sibolga-Tapteng sebagai destinasi pariwisata. Keterpaduan itu diperkuat dengan bentuk lembaga DMO Sibolga dimana seluruh pemangku kepentingan hadir dan mendukung keberjalannya. Berfungsi sebagai wadah koordinasi, eksekusi program, dan penyelenggara layanan.
Terkait pengembangan DMO Sibolga, beberapa isu strategis yang teridentifikasi saat ini dalam lingkup jangka pendek adalah:
Komunikasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan terkait pariwisata belum tercipta;
Rencana pengembangan pariwisata yang masih business as usual;
Citra Sibolga (Tapteng) dan produk wisata belum beragam dan sangat terbatas;
Percepatan sektor pariwisata oleh pemerintah pusat harus dimanfaatkan dan disinergikan; dan
Pelesatarian sumber daya pariwisata.
Beradasarkan tujuan, sasaran, dan dampak, serta isu strategis yang telah dituliskan dalam proposal, lingkup program dalam jangka pendek adalah membentuk DMO Sibolga dengan mengukuhkan peran, fungsi, dan posisinya secara inklusif (melibatkan seluruh pihak terkait), serta melakukan beberapa program strategis sebagai langkah percepatan dan pembuktian kebermanfaatan lembaga ini. Program ini merupakan program jangka panjang untuk menciptakan kemandiriannya, namun untuk jangka pendek ini sekurang-kurangnya membutuhkan waktu dua tahun.
Tentunya untuk mewujudkan program ini, keikut-sertaan dalam IDLP dapat memberikan bekal pengetahuan, namun dukungan seluruh pihak terkait pariwisata di Sibolga Tapteng adalah kunci. Terima kasih kami ucapkan kepada Kemenparekraf atas kesempatan yang diberikan.
(ATR)
Comments