top of page

LEGENDA PUTRI RUNDUK DAN PULAU MURSALA

Writer's picture: FKK Sibolga-TaptengFKK Sibolga-Tapteng

28 Januari 2025


Legenda Putri Runduk adalah cerita rakyat yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara, tepatnya dari Sibolga dan Tapanuli Tengah, yang dikenal dengan julukan "Kota Berbilang Kaum" dan "Negeri Wisata Sejuta Pesona". Legenda ini tidak hanya terkenal di kalangan masyarakat setempat, tetapi juga telah menjadi bagian dari budaya yang diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Pulau Mursala dan beberapa pulau-pulau kecil di kepulauannya menjadi bagian untuk mengabadikan dari kisah ini.


Putri Runduk digambarkan sebagai sosok perempuan yang memiliki kecantikan luar biasa, keberanian, serta keteguhan hati. Kecantikan Putri Runduk tidak hanya dikenal di negeri sekitarnya, namun juga hingga mancanegara, sehingga banyak raja dan pangeran yang tertarik meminangnya.


Pada abad ke-7, Ratu Jayadana, pemimpin Kerajaan Barus yang cantik, dikenal Putri Runduk karena selalu menundukkan wajahnya untuk menjaga kesantunan. Kecantikannya menarik perhatian tiga raja: Raja Janggi (Afrika), Raja Sanjaya (Mataram), dan Raja Cina, yang berlomba memperebutkannya. Karena perbedaan keyakinan dalam beragama, sang Ratu menolak semua pinangan dari raja-raja tersebut. Namun, pertempuran tidak terelakkan hingga Raja Sanjaya memenangkannya dan menjajah Barus, serta menawan Putri Runduk. Ketika Raja Janggi menyerang kembali, situasi ini dimanfaatkan dan Putri Runduk berhasil melarikan diri ke Pulau Mursala.

Ilustrasi Putri Runduk dan Dayangnya-Sikambang Bandohari (Ilustrasi: Atika Zundaro)


Setelah melarikan diri ke Pulau Mursala, Putri Runduk menantang Raja Janggi untuk menyatukan pulau dengan daratan Sumatera dalam satu malam. Raja Janggi hampir berhasil, namun Putri Runduk mengelabui dengan memukul lesung dan membangunkan ayam-ayam di kampung, yang menandakan pagi lebih cepat. Raja Janggi merasa curang dan menyerang kembali. Dalam pelariannya, barang-barang Putri Runduk berubah menjadi pulau-pulau kecil, seperti Pulau Situngkus, Pulau Talam, dan lain-lain. Putri Runduk menggunakan senjata rahasia, cambuk akar bahar, untuk mengalahkan Raja Janggi yang kemudian menjadi batu di Pulau Janggi. Kondisi Putri Runduk yang lelah dan putus asa atas kekacauan yang telah terjadi membuatnya melompat ke laut, hilang, dan bersemayam di dalam lautan.


Hilangnya ratu berparas cantik itu membuat dayangnya, Sikambang Bandohari, sangat sedih dan meratapi kepergian Putri Runduk. Sebelum menghilang, Putri Runduk berpesan kepada dayangnya untuk tetap tinggal dan kemudian menginspirasi masyarakat setempat untuk membuat lagu yang dimulai dengan jeritan "Maule... Kambang!", yang menggambarkan kesetiaan dan perjuangan. Kemudian hari ratapan Sikambang ini menjadi lagu dan musik tradisional masyarakat pesisir yang sering dinyanyikan saat acara adat pernikahan dan menjadi senandung bagi para nelayan yang pergi ke laut. Biasanya lagu dan musik Sikambang dimainkan oleh lima orang, terdiri atas tiga orang pemain gendang, satu pemain biola, dan satu orang pemain akordion.

Tari Sikambang dalam Rangkaian Acara Adat Pernikahan (Sumber: Smart News Tapanuli)


Selain menjadi cerita rakyat yang menyentuh, Legenda Putri Runduk juga menyimpan pesan moral yang mendalam tentang peran perempuan dalam masyarakat. Putri Runduk digambarkan sebagai sosok yang tidak hanya memiliki kecantikan luar biasa, tetapi juga bijaksana dan sangat berani. Masyarakat di sekitar Sibolga memandangnya sebagai simbol dari kekuatan perempuan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Dengan sifat-sifatnya yang luhur, Putri Runduk menjadi panutan bagi perempuan di daerah tersebut.


Bagaikan sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Kisah ini tidak hanya mengajak kita untuk menjaga dan melestarikan Kepulauan Mursala, tetapi juga melestarikan dan mengapresiasi kebudayaan yang lahir. Beberapa nama-nama jalan dan tempat yang terinspirasi oleh legenda ini, seperti Jalan Putri Runduk dan Jalan Janggi. Selain itu, berbagai tarian dan seni tradisional, seperti Tari Sikambang dan Tari Gelombang, diharapkan untuk terus dilestarikan oleh masyarakat sebagai bentuk penghormatan terhadap kisah yang hidup ini.


Hal yang menarik dari legenda ini adalah ternyata juga mengandung unsur sejarah yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan besar pada zaman dahulu, seperti Kerajaan Barus Raya dan Kerajaan Mataram. Sebagai bagian dari sejarah panjang, cerita rakyat ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh budaya dalam membentuk identitas suatu daerah, termasuk indikasi telah sampainya syiar Agama Islam ke Barus pada abad ke-7. Legenda Putri Runduk menjadi salah satu elemen penting dalam memperkuat identitas budaya masyarakat Sibolga dan Tapanuli Tengah, yang tetap terjaga hingga saat ini.


(Tim Mursala Guardians)


--------------

Ikuti pembahasan kisah cerita rakyat Sibolga Tapteng di tautan berikut: Latar Kata

Dan nikmati album musik tentang cerita rakyat ini di tautan berikut: Nada Darat dan Laut

8 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Logo FKK-01.png
Logo FML b-06.png
Logo Runduk Art Studio-02.png
Brand-02_edited.jpg

Official Merchandise

Logo FKK [Recovered]-06 b.png

SK Menteri Hukum dan HAM RI No:
AHU-0029695.AH.01.04. Tahun 2021

0821 1551 0233 / 0852 7724 6409

  • YouTube
  • Instagram
  • Facebook

©2024 by FKK Sibolga Tapteng

Supported by

Warung Etek Bungsu bw.png
bottom of page