21 Februari 2023
Sumber daya budaya di Sibolga – Tapteng sangat beragam baik itu yang berbentuk benda maupun tak benda. Namun, kondisi tersebut masih membutuhkan upaya apresiasi dan pelestarian, hingga pengembangan yang lebih lanjut. Tidak hanya itu, berbagai artefak sejarah dan kisah dibaliknya di kawasan Sibolga Tapanuli Tengah juga masih banyak menyimpan tanda tanya besar dan perlu digali kembali. Banyak hal-hal kebudayaan dan sejarah yang belum diketahui oleh publik, khususnya generasi muda.
Beberapa tahun ke belakang, upaya untuk mempublikasikannya ke publik pun belum dilakukan secara terprogram. Isu yang berkembang di masyarakat adalah minimnya usaha bersama untuk melestarikan dan menyuguhkannya dalam bentuk yang menarik dan dapat diterima oleh generasi masa kini. Kondisi ini mengakibatkan sumber daya budaya Pesisir Sibolga masih jauh dari kata siap untuk ‘menyuguhkannya’ kepada tamu sebagai sebuah daya tarik wisata dalam skema besar pengembangan pariwisata. Namun, tidak ada kata terlambat untuk memulai upaya pengenalan dan pelestariannya dalam bentuk berbagai kegiatan, baik itu berupa tulisan, publikasi media, dan bahkan sebentuk event.
Upaya pelestarian dan kebudayaan telah dilakukan FKK Sibolga Tapteng selama dua tahun yang secara khusus dilaksanakan pada segmen Bulan Budaya (Januari – April), baik itu secara eventual maupun secara program rutin. Secara eventual, pada 2020 dilakukan Pagelaran Kabaret Runduk: Tutur Titah Titipan, yang selanjutnya kerap menampilkan dan mendiskusikan terkait budaya pada event-event lainnya selama 2020. Kemudian pada 2021, FKK Sibolga Tapteng terlibat dalam lomba kebudayaan, melaksanakan program rutin berupa Pemetaan Sumber Daya Budaya Pesisir Sibolga yang dikemas secara digital di website fkksibolgatapteng.com, Penampilan seni budaya saat Sibolga Creative Expo 2021, dan lain sebagainya. Pada 2022, Pagelaran Seni Budaya pertama dilakukan dengan judul Sabursa: Semarak Budaya Pesisir Sibolga dengan berbagai rangkaian acaranya.
Melanjutkan apa yang telah dilaksanakan selama tiga tahun dan masih diperlukannya upaya konsisten untuk melestarikan budaya dan mengenalkan sejarah, FKK Sibolga Tapteng akan melaksanakan sebuah rangkaian kegiatan yang menarik pada tahun 2023 ini. Sekaligus menjadi kegiatan yang menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Sibolga Ke-323 yang akan diperingati pada 2 April 2023.
Selain itu, diharapkan acara ini juga dapat menjadi salah satu bentuk kontribusi terhadap pariwisata yang menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia karena diyakini menjadi sektor yang dapat memberikan dampak ekonomi secara langsung dan merata ke seluruh rantai industri yang terlibat di dalamnya, termasuk industri kreatif. Kontribusi ini dalam bentuk MICE yang merupakan jenis produk wisata dengan konsep yang otentik, menarik bagi masyarakat dan pengunjung.
Judul kegiatan ini adalah Pagelaran Seni Budaya 2023 – “Rubiah: Rembuk Budaya Seni Sejarah", yang terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan.
Tujuan kegiatan ini adalah:
Memperkenalkan bukti sejarah dan budaya terbentuknya peradaban di Sibolga, serta nilai dan pesan yang terus dijaga dan diperjuangkan.
Meningkatkan dan mengoptimalisasi potensi pelajar dan pemuda Sibolga dalam bentuk pagelaran seni pertunjukan, seperti drama kabaret, tari, musik. dan sastra.
Menciptakan kolaborasi pentahelix yang produktif, inovatif, dan kreatif.
Meningkatkan dan mengisi ekosistem Sibolga – Tapanuli Tengah sebagai destinasi pariwisata dan menunjang industri kreatif.
Sasaran kegiatan ini adalah:
Terpadunya sejarah, seni, dan budaya sebagai pesan dan nilai yang disampaikan kepada masyarakat, khususnya pelajar dan pemuda
Terciptanya apresiasi pelajar dan pemuda Sibolga tentang nilai sejarah, seni, dan budaya, serta adanya keinginan untuk mengembangkannya sesuai minat dan potensi yang dimiliki.
Terbentuknya pola dan skema kerja sama pentahelix yang efektif dan efisien untuk kreasi-kreasi berikutnya.
Terbentuknya kesadaran masyarakat Sibolga dan sekitarnya tentang potensi kota sebagai destinasi pariwisata dan memanfaatkannya melalui industri kreatif.
Partisipasi para stakeholder yang ada di Sibolga Tapteng sangat dibutuhkan agar acara ini dapat terlaksana dengan baik. Kepedulian dan kebersamaan kita akan mendukung berkembangnya seni budaya di Sibolga Tapteng. Lebih jauh lagi, dapat menjadi sebuah daya tarik wisata agar wisatawan tertarik mengunjungi Sibolga Tapteng.
Selain itu dampak yang paling diharapkan adalah tumbuh kembang dan konsistennya aktivitas budaya di Sibolga Tapteng, khususnya dari para pelajar. Hal ini akan membuka kembali peluang industri kreatif bagi mereka di masa depan.
(ATR)
Comments