top of page
  • Writer's pictureFKK Sibolga-Tapteng

LAUNCHING BUKU: ANTOLOGI CERITA RAKYAT PASISI - SIBOLGA TAPANULI TENGAH

Updated: Nov 15, 2023

04 November 2023


Yayasan Forum Komunitas Kreatif Sibolga-Tapteng resmi meluncurkan buku cerita bergambar yang berjudul Antologi Cerita Rakyat Pasisi – Sibolga Tapanuli Tengah: ‘Carito Lamo, Warisan Basamo. Buku ini merupakan karya sastra perdana yang diproduksi oleh generasi muda dalam naungan komunitas dan menjadi wujud eksistensi kesastraan di Kota Sibolga sekaligus melestarikan kekayaan budaya adat Pasisi di Sibolga – Tapanuli Tengah. Peluncuran buku yang dilaksanakan pada hari Sabtu (4/11) di Gedung Nasional ini merupakan bagian puncak acara Festival Kreasi Sastra Sibolga yang berkolaborasi dengan Sibolga Creative Expo 2023.


Ketua Panitia, Priska E. Deviyanti Halawa dalam laporannya menjelaskan bahwa Launching Buku Cerita Bergambar: Antologi Cerita Rakyat Pasisi – Sibolga Tapanuli Tengah ini adalah bagian terakhir dari rangkaian kegiatan dalam rangka mendistribusikan Bantuan Fasilitasi Komunitas Sastra oleh Badan Bahasa Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi.

“Alhamdulillah, kita telah menyelesaikan seluruh tahapan dari proses realisasi kegiatan ini mulai dari tahapan penulisan naskah, pembuatan ilustrasi, dan penyusunan buku, lokakarya naskah cerita rakyat, kompetisi dalam Festival Kreasi Sastra Sibolga, dan hari ini secara bersama-sama kita meluncurkan Buku Antologi Cerita Rakyat Pasisi – Sibolga Tapanuli Tengah: ‘Carito Lamo, Warisan Basamo’ yang harapannya bisa menjadi sumbangsih nyata dalam melestarikan kearifan lokal yang kita punya serta menjadi salah satu media pendidikan moral generasi muda yang terkandung dalam setiap cerita di dalamnya yang penuh makna,” terangnya.


Launching buku ini dibuka langsung oleh Budayawan Pasisi, Syafriwal Marbun dihadapan para perwakilan unsur Forkopimda, kepala sekolah, guru, siswa, dan undangan komunitas serta masyarakat umum. Syafriwal Marbun juga menyampaikan pesan kepada seluruh yang berhadir tentang pentingnya buku ini.

“Buku ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan karena sejak dulu, kami selalu berangan-angan membuatnya dan FKK akhirnya bisa mewujudkannya. Buku ini mengandung cerita yang dikisahkan secara turun temurun dari zaman nenek moyang kita, dan dengan dibukukannya seluruh cerita, maka kita sudah memiliki dokumen penting terkait cerita rakyat tanpa takut kehilangannya lagi. Namun, tantangannya saat ini adalah bagaimana kita tetap mengembangkan adat budaya, mencintainya, dan terus berkarya,” pesannya.


Acara inti adalah pemaparan Antologi Cerita Rakyat Pasisi – Sibolga Tapanuli Tengah yang dipresentasikan oleh Irfan Arhamsyah Sihotang sebagai ketua tim penulis bersama Ahmad Naufal selaku interpreter ilustrasi cerita. 10 (sepuluh) cerita yang dimuat dalam buku diperkenalkan ke publik sebagai teaser.


“Ternyata, di Sibolga-Tapanuli Tengah ini memiliki banyak cerita yang sangat menarik. Tidak hanya Putri Runduk, tetapi juga terdapat 9 cerita seru lainnya. Seluruh cerita, kami karyakan dengan penambahan berbagai informasi yang bersumber valid untuk menyempurnakan narasinya sehingga tidak lagi ada ‘plot hole’, kekeliruan, ataupun kekaburan cerita seperti yang selama ini berkembang di masyarakat melalui lisan dan tulisan. Naskah ditulis dengan input para budayawan pasisi yakni Syafriwal Marbun, Nurdin Ahmad, dan Siti Zubaidah sebagai narasumber dan juga buku-buku terkait yang terlebih dahulu memuat cerita rakyat pasisi. Penulisannya dibuat ringan dan naratif sehingga mudah untuk dipahami seluruh pembaca dari berbagai kalangan,” terang Irfan.

10 (sepuluh) cerita dimaksud adalah Putri Runduk, Legenda Ujung Sibolga, Putri Andam Dewi, Putri Lopian, Raja dan Burung Dendang Buto, Legenda Bukit Batara, Sonar Paku Bugis, Kisah Salendang Manduaro, Legenda Ai Abi, serta Si Boga dan Rajo Herek. Masing-masing cerita dikemas dalam buku bergambar dengan ilustrasi epic.


Ahmad Naufal menyampaikan bahwa seluruh karya ilustrasi di dalam buku merupakan hasil imajinasi yang diperkaya pendekatan ilmiah sejarah dan kebudayaan, serta dikerjakan melalui kolaborasi bersama dengan tim ilustrator dari Kelas Ilustrasi Buku Anak (KIBA) ITB, Desain Komunikasi Visual, FSRD ITB.


“Tentunya cerita dikemas dengan ilustrasi yang menarik agar memperkuat cerita dan bisa disukai oleh seluruh pembaca, khususnya kalangan pelajar dan generasi muda,” ungkap Naufal.

Buku Antologi Cerita Rakyat Pasisi – Sibolga Tapanuli Tengah secara simbolis dirilis oleh Syafriwal Marbun dengan prosesi yang khidmad dan akrab bersama 10 anak pembawa poster setiap judul, serta diikuti oleh seluruh tamu undangan yang berhadir. Saat ini bentuk buku yang dirilis adalah dalam bentuk digital, yang diharapkan juga dapat dikemas dalam bentuk cetak sebagaimana banyaknya aspirasi dari tamu undangan dan komunikasi melalui media sosial.


Selain meluncurkan buku, juga terdapat agenda acara apresiasi budayawan yang diberikan oleh FKK Sibolga Tapteng kepada 2 (dua) orang budayawan Pasisi, yaitu Syafriwal Marbun dan Nurdin Ahmad yang selama ini telah berdedikasi untuk memajukan adat budaya pasisi melalui disiplin ilmu dan waktu-waktu berharga mereka. Selain itu, dilakukan pula penyerahan hadiah lomba dan sertifikat dewan juri. Untuk menambah semarak acara sejak awal hingga akhir, panggung diisi berbagai penampilan talent, seperti Tari Sapu Tangan (SMA Negeri 3 Sibolga), Kayangan dan Violetha Agryka (Musikalisasi Rubiah), para pemenang musikalisasi puisi dari SMP Al-Muslimin Pandan, SMP Negeri 1 Pandan, dan SMA Negeri 2 Sibolga, dan para talent panitia acara.


Semoga acara ini bermanfaat untuk kita semua, serta ucapan terima kasih kami kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini dengan baik, khususnya kepada Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui bantuan fasilitasinya. Segala kekurangan dan kekhilafan dalam pelaksanaannya akan menjadi evaluasi untuk kemajuan di kemudian hari.


(IAS)


158 views0 comments
bottom of page